Tuesday, April 21, 2015

Holiday is Lombok! (Hari Kedua)

SEKILAS INFO : Kunjungi blog saya yang baru di myeatandtravelstory.wordpress.com yaaa. Di sana, kulinernya diupdate terus...


Hari kedua ini kita sekeluarga berangkat pagi-pagi. Jam 7 kita udah ciao dari hotel. Soalnya, kata Mas Aries jarak yang akan ditempuh jauh banget. Jadi kita lebih baik berangkat pagi-pagi. Dan memang, setelah saya ngeliat di Google Maps, Pantai Pink yang jadi tujuan pertama kita hari itu jauuuuuh banget. Bener-bener perjalanan dari ujung ke ujung.

Perjalanan menuju Pantai Pink melewati kota Praya di Lombok Tengah. Mas Aries yang ga hafal jalan, karena udah lama dan hanya pernah sekali pergi ke sana, menggunakan Google Maps dan berkali-kali mesti turun dari mobil untuk bertanya ke penduduk setempat. Malu bertanya sesat di jalan!


TIPS 3 : Kalo kamu ga yakin ama jalan yang mesti dilalui, daripada sotoy, mendingan nanya deh ama penduduk setempat. Salah jalan bakal ngabisin waktu! Sayang kan?

Jalan Lombok oke buanget. Kemulusan jalannya menurut saya di atas rata-rata. Faktor ini penting banget buat suatu daerah yang memajukan pariwisatanya. Selain itu, papan penunjuk jalan yang lengkap dan jelas juga penting. Tapi sayang, rupanya faktor yang kedua ini jadi kekurangan di Lombok. Menuju Pantai Pink, hampir tidak terlihat papan penunjuk jalannya. Itulah yang ngebikin Mas Aries mesti beberapa kali nanya ke warga setempat.


Setelah melewati jalan raya yang mulus dan lebar, jalan ke Pantai Pink mulai mengecil dan kurang mulus. Lebarnya hanya muat untuk satu setengah mobil. Kalo berpapasan sama kendaraan yang berlawanan arah kita mesti menurunkan kecepatan dan sedikit menepi supaya masing-masing bisa lewat. Dan di titik sekitar 8 km dari lokasi, jalan beraspal habis, digantikan oleh kombinasi jalan kerikil yang sudah diratakan, jalan berlapis kapur, dan aspal yang sudah rusak. Keliatannya sih jalan-jalan ini nantinya akan diaspal, mungkin dalam beberapa bulan ke depan akan jadi bagus.


Menjelang tujuan, pintu pantai ada di sebelah kiri dan diportal kayu. Ada preman cilik yang menjaga. Ga ada tiket resmi, jadi kita ngasih duit alakadarnya 10 ribu aja. Jalan menuju pantai agak menurun namun untungnya sudah dibeton, walau tidak terlalu rata. Mendingan lah, daripada cuma tanah berbatu. Kalo hujan pasti bakalan licin. Akhirnya, jam 10 siang kita sampe di pantai! Lumayan juga perjalanannya, sekitar 73 km lho, bayangkan!




Tanjung Ringgit sendiri berada sangat dekat dengan Pantai Pink, cuma sekitar 500 meter. Di sini, walau cuma tebing-tebing dan ga ada pantai, pemandangannya wow banget. Saya sempet ngambil beberapa foto di sini. Walau ada beberapa jadwal pantai lagi, namun kita memutuskan untuk tidak mengunjunginya. Selain karena akan menghabiskan waktu, kita juga udah capek dan merasa membutuhkan wisata selain pantai untuk menghabiskan sisa hari ini.

Baca selengkapnya di "Exploring Pantai Pink dan Tanjung Ringgit (Lombok Timur)"






Sepulang dari Tanjung Ringgit, karena udah tengah hari, kita langsung meminta Mas Aries untuk mengarahkan kendaraan ke rumah makan di kota Praya. Rumah makan yang kita datangi bukan merupakan tempat makan terkenal (sehingga ga dapet ulasan khusus), namanya RM Raniya. Agak menyebalkan makan di sini, karena pelayanannya lama. Jadinya cukup membuang waktu kita. Untung aja ayam taliwangnya enak. Jadi, kekecewaan karena menunggu lama agak terobati. Ini juga pertama kalinya kita mesen Bebalung, alias sop tulang khas Lombok. Kuahnya pake jahe.

Setelah makan, kita langsung berangkat lagi ke arah kota Mataram, untuk menuju ke Taman Narmada. Selama perjalanan di Lombok, kamu pasti akan menyadari bahwa ada sangat banyak masjid yang bisa dilihat dari tepi jalan. Masjid yang besar-besar dan pada umumnya belum selesai. Konon kata Mas Aries, masjid-masijd ini dibangun oleh para warga Lombok yang sukses dalam berusaha, umumnya para perantau. Pendek kata, masjid-masjid ini menjadi penanda kesuksesan mereka. Bagi saya, masjid-masjid ini malahan menjadi contoh pamer dan riya'. Apalagi kalo saya perhatikan, masjid-masjid yang baru dibangun tersebut kebanyakan bangunannya tinggi-tinggi, berdiri dengan angkuh, seakan-akan supaya dapat terlihat dari kejauhan. But anyway, saya aja belom mampu untuk membuat masjid sendiri. Hanya Allah yang mengetahui isi hati mereka. Wallahu 'alam.




Sampai di Taman Narmada, di tepi Jalan Raya Narmada, waktu sudah menunjukkan jam 4 sore. Taman Narmada terletak 10 km dari hotel kami, jadi jaraknya ga terlalu jauh di luar kota Mataram. Tamannya luas, bahkan memiliki sebuah kolam renang untuk umum. Ada beberapa orang yang sedang jogging. Ini kedua kalinya saya menemukan orang jogging di kawasan pura. Sebelumnya di Taman Mayura pun saya menemukan orang yang jogging. Enak sih memang, suasananya asri buat lari-lari.


Baca selengkapnya di "Menenangkan Hati di Taman Narmada (Lombok Barat)"

Untuk keluar dari Taman Narmada, kita diharuskan melalui jalan yang berbeda dari saat masuk. Yap, ini trik supaya kita mesti melewati kios-kios warga setempat yang menjual cinderamata. Adik saya tampaknya tertarik membeli gelang anyaman untu oleh-oleh. Hmm, di sini kita cukup ngabisin waktu juga. Duh, padahal setelah ini kan kita masih mau mengunjungi Pura Lingsar. Apakah waktunya akan cukup?

Dari Taman Narmada, Mas Aries membawa kita ke daerah Ampenan. Namun karena Mas Aries sendiri tidak mengetahui di mana posisi Pura Lingsar, akhirnya kita gagal mengunjunginya. Di kemudian hari, kami mengetaui bahwa Pura Lingsar ternyata berada di luar kota Mataram juga, kira-kira 5 km di sebelah barat daya Taman Narmada. Karena gagal ke Pura LIngsar, akhirnya kita berjalan keliling-keliling daerah Ampenan. Jadi, daerah Ampenan ini katanya merupakan bagian kota tua Mataram. Letaknya dekat dengan Pantai Ampenan. Dan ke sinilah kita menuju menghabiskan sore hari.

TIPS 4 : Apalagi kalo bepergian sendiri, sebaiknya ketahui lokasi wisata yang akan kamu kunjungi sebelumnya. Sekarang kan enak, udah ada teknologi internet, Google Maps, dan Foursquare!




Pantai Ampenan sendiri bukan merupakan objek wisata yang menarik. Walaupun demikian, objek wisata yang murah meriah ini banyak dikunjungi oleh warga setempat yang juga menghabiskan sore hari bersama keluarga dan pasangannya. Sayang, saya tidak melihat ciri-ciri yang menandakan bahwa ini "Pantai Ampenan". Alih-alih, saya malah melihat gapura dengan tulisan "Anjungan Satu Hati". Ah, promosi banget sih. Mentang-mentang udah membantu renovasi, ga menyisakan sedikit pun ruang untuk sekedar membuat tulisan "Pantai Ampenan".




Mamah membeli makanan ringan yang dijual di sini. Namanya Putri Salju. Intinya sih, klepon raksasa berwarna ijo yang diberi kuah santan asin. Rasa santannya yang asin berpadu dengan isi parutan kelapa dan gula merah yang ada di dalam bola Putri Salju. Lumayan juga sebagai santapan sore.




Dari Pantai Ampenan, kita semua pulang ke hotel. Setelah drop barang-barang, kita berangkat lagi ke Mataram Mal dengan berjalan kaki. Letaknya deket kok, cuma 450 meter doang dari hotel. Btw, ngapain kita ke mal? Jadi, papah katanya mau nyari bantal, soalnya bantal cadangan yang dikasih dari hotel baunya apek. Tapi pas nyampe mal, bantal yang dijual ga ada yang bantal kapuk. Papah emang ga suka bantal busa. Ya udah, karena harganya mahal, akhirnya papah beli bantal yang dijual di toko furniture deket hotel. Lebih murah.
Oiya, Mataram Mal ini adalah mal yang paling besar di kota Mataram. Seengganya hingga saat ini. Soalnya ada mal lain yang sedang dibangun, tapi lokasinya agak jauh ke luar kota. Mataram Mal sendiri terdiri dari Mataram Mal 1 dan Mataram Mal 2. Mal yang kita masuki pertama dari arah hotel ternyata Mataram Mal 2. Mataram Mal 1 terletak di sebelah utara Mataram Mal 2. Walau malnya paling besar, tapi ga berAC. Toko-toko yang ada bahkan mesti menyediakan AC mereka sendiri. Alhasil, di dalam mal rasanya kurang sejuk. AC yang kita rasakan cuma yang berhasil menyelinap dari dalam toko-toko. Setelah beli makan malam di McD dan KFC (sesekali lah, bosen Taliwang melulu), akhirnya kita balik lagi ke hotel.

Next, Holiday is Lombok! (Hari Ketiga) yang bakalan lebih seru karena kita bakalan menyusuri pantai-pantai yang ada di sebelah selatan Lombok Tengah!


Baca tulisan sebelumnya, "Holiday is Lombok (Hari Pertama)"

No comments:

Post a Comment