Friday, April 3, 2015

Beef and Egg Termantap Sedunia di Tizi! (Bandung)

SEKILAS INFO : Kunjungi blog saya yang baru di myeatandtravelstory.wordpress.com yaaa. Di sana, kulinernya diupdate terus...


Udah pernah ke Tizi? Kayaknya sih mereka udah lama berjualan di Bandung, tapi baru setahunan ini saya ke sana. Kali ini yang kedua kali. Jarang ke sini juga karena harganya lumayan mihil, hehehe...

Lokasinya agak tersembunyi dari Jalan Dago. Tizi terletak di daerah di seberang Pasar Dago. Jalan masuknya sebelum komplek Pusair, agak kecil apalagi kalo banyak gerobak pedagang yang berjualan. Jalannya jadi makin tersembunyi dan ga heran kalo terlewatkan sama yang nyari.




Saya dateng siang-siang, jam setengah satuan. Parkiran yang luas terasa sangat lengang karena hanya ada beberapa mobil yang parkir. Ternyata pas jam makan siang, pengunjungnya masih sedikit. Atau barangkali, mereka pada terjebak macet sehingga telat nyampe tepat jam makan siang. Dan karena Tizi ini cukup besar, rasanya jadi lengang sekali. Situasi ini akan sangat kontras sekali ketika malam menjelang. Parkiran akan sangat penuh hingga sulit untuk parkir.




Ruangan Tizi ada dua macem, ada yang di dalem ruangan, di dalem rumah, ada juga yang jauh lebih luas, di luar rumah. Tempat yang terakhir ini, walau tetep ada atapnya, tapi agak terbuka karena mengelilingi sebuah taman rumput.

Ga lama setelah saya ama adik saya duduk, pelayan dateng membawa menu. Saya udah tau mau beli apa. Saya mau beli Beef N' Egg lagi. Soalnya enaaaak banget. Saya suka. Sementara adik saya, saya suruh beli Sirloin Steak aja. Jadi rencananya kita bakal makan seteng-seteng gitu. Minumnya, saya pesen lemon tea, adik saya beli ice milk chocolate.




Yang pertama dateng, seperti biasa, minuman. Ice milk chocolate-nya lumayan enak. Bukan dibikin dari susu coklat melainkan campuran susu dan coklat. Lemon tea saya sih biasa aja. Kurang asem dan bahkan kurang manis juga. Tapi ya udah lah, saya cuek aja. Ternyata, selain minuman yang dipesen, kita dikasih air putih juga. Kayak di Suis Butcher. Yah, lumayan juga sih, soalnya kalo ngandelin minuman yang dipesen ga akan cukup. Saya minumnya lumayan banyak.

Yeah, setelah menunggu sekitar 15 menitan, makanan dateng. Ga terlalu lama lah, masih acceptable. Melengkapi steak dan beef n' egg, kita dikasih juga saus tomat. Tapi bukan saus tomat botolan biasa, melainkan saus tomat racikan sendiri. Saya ga suka saus tomat jadinya ga dimakan deh, cuma dicicip aja dikit. Saus tomatnya encer dan ada sensasi panggangnya. Kalo butuh saus sambal, merica, ama garam, semuanya udah ada di meja.



Oke, ini dia review-nya. Daging di beef n' egg ada dua macem, yang satu kayak daging burger, yang satu lagi ga ngerti deh namanya daging apa, ada lemak-lemaknya gitu. Plus di tengah-tengah ada telur ceploknya, tambah nikmat. Apalagi telur merupakan penyedap alami. Rotinya tebel, dipanggang sebentar dengan mentega. Tapi walaupun tebel, rotinya mudah sekali dipotong dengan pisau makan dan ga kempes.



Di antara roti dan daging yang ada di atasnya, ternyata masih tersembunyi seiris tomat yang sedikit dipanggang sehingga jadi sedikit lunak. Pokoknya, Semua kombinasi ini membuat beef n' egg-nya enak banget deh. Highly recommended! Tapi karena ada bagian daging yang berlemak ini, buat kamu yang ga suka sama daging berlemak mungkin akan jadi kurang suka sama beef n' egg. Bisa minta dagingnya jangan yang berlemak ga ya? Coba aja deh kamu tanyain, hehehe..



Sirloin steak-nya? Tadi saya pesen steak-nya medium well dan pake saus mushroom, karena menurut pelayannya, saus standar steak adalah saus barbeque. Ternyata, saus barbeque-nya ga diganti saus mushroom dan tetep dikasih. Saus mushroom-nya dikasih pake wadah terpisah. Saus barbeque-nya saya suka, karena rasanya ga kayak saus barbeque botolan yang asem dan saya ga suka itu. Sepertinya saus barbeque-nya juga racikan sendiri, rasanya ga terlalu asem. Dagingnya sendiri, sayangnya ga sesuai pesanan karena kematengan. Tapi gapapa, soalnya lemaknya dikasih cukup banyak dan rasanya delicioso abiissss, kayak lemak di sate kambing.

Puree, yaitu mashed potato-nya Tizi, yang emang agak berbeda ama mashed potato, kayak kentang yang digiling pake mesin. Kentangnya ga hancur halus melainkan masih ada bagian-bagian kentangnya yang tidak hancur. Rasanya tapi agak hambar. So overall si steak rasanya enak, tapi kekurangan-kekurangan tadi menurunkan nilainya. Saya masih jauh lebih suka beef n' egg-nya deh.

Beef N' Egg IDR 65K
Sirloin Steak IDR 87K
Mushroom Sauce IDR 18K
Ice Milk Chocolate IDR 29K
Iced Lemon Tea IDR 17K
belum termasuk pajak

The Menu






Tizi
Jalan Kidang Pananjung No. 3 Bandung

1 comment: